Laman

Selasa, 13 September 2011

Pasar Unik di Yogyakarta

Pasar...
Kalau kita mendengar kata itu, hal pertama yang mungkin kita pikirkan adalah sebuah tempat kegiatan jual beli yang kumuh dan becek. Tapi tahukan kalian bahwa di Yogyakarta ini ada beberapa pasar yang unik serta sayang kalau tidak dikunjungi jika kita tengah singgah di Yogyakarta. Apalagi kalau kita memang tinggal di Yogyakarta jangan sampai deh  melewatkannya. Apa saja pasar-pasar unik yang ada di Yogyakarta. Let's check it out...

1. PASAR BERINGHARJO
          
Pasar Beringharjo terletak di sebelah selatan Malioboro yang merupakan pusat kota Yogyakarta. Pasar Beringharjo telah menjadi pusat kegiatan ekonomi selama ratusan tahun. Tahukah kalian dari mana nama Pasar Beringharjo itu di ambil? 

Konon katanya, nama Beringharjo di berikan oleh Hamengku Buwono IX, yaitu wilayah yang semula pohon beringin (bering) diharapkan dapat memberikan kesejahteraan (harjo). Pasar Beringharjo tidak hanya di kenal oleh wisatawan lokal namun juga di kenal oleh wisatawan manca negara. Bagaimana tidak, pasar ini merupakan tempat yang menyenangkan untuk berburu oleh-oleh dan yang paling di buru oleh wisatawan adalah batik. Di Pasar Beringharjo ini kita dapat menemukan berbagai macam model batik dengan harga yang cocok dengan kantong kita

Di Pasar Beringharjo kita tidak hanya bisa menemui batik saja. Di lantai dua bagian pasar sebelah timur kita bisa menemukan berbagai macam jejamuan, tidak hanya itu masih di sebelah timur pasar tepatnya di lantai tiga kita bisa menemukan berbagai macam barang antik seperti mesin ketik tua, helm tahun 60-an, dan lain sebagainya.Lelah berkeliling pasar dan ingin mengisi perut, di bagian pasar sebelah barat kita bisa menemukan berbagai macam jajanan pasar.

Puas berkeliling di bagian dalam pasar, tiba saatnya untuk menjelajahi daerah sekitar pasar. Anda bisa mencari kaset-kaset oldies dari musisi tahun 50-an yang jarang ditemui di tempat lain. Selain itu, terdapat juga kerajinan logam berupa patung Budha. Bagi pengoleksi uang lama, tempat ini juga menjual uang lama dari berbagai negara, bahkan yang digunakan tahun 30-an.

 Sumber : Google

2. PASAR NGASEM

Kita bergeser ke sebelah selatan. Yapp… kita sampai di pasar ngasem. Pasar Ngasem adalah pasar tradisional yang khusus menjual hewan peliharaan, terutama burung. Pasar ini terletak di Kampung Ngasem dan Kampung Taman, Kecamatan Kraton, sekitar 400 meter arah barat dari Keraton Kasultanan Yogyakarta.

Awal berdirinya Pasar Ngasem tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan kurang dari tahun 1809.  Pendirian pasar burung ini kemungkinan besar berhubungan dengan kedudukan burung atau kukila bagi masyarakat Jawa, khususnya di kalangan para priyayinya. Dalam masyarakat Jawa, burung  tidak hanya sekedar sebagai hewan peliharaan melainkan juga berfungsi sebagai simbol bagi status seseorang. Kedudukan satwa yang dapat terbang dan berkicau indah ini hampir disamakan dengan kedudukan turangga (kuda), curiga (keris), wisma, dan wanita yang merupakan syarat untuk menjadi seorang priyayi. Hal ini membuat seorang priyayi Jawa belum merasa menjadi priyayi yang sesungguhnya apabila ia belum mempunyai kelima “benda” tersebut.

Sumber : Google

 
   Sumber : Google

3. PASAR KLITHIKAN

Pasar Klithikan atau yang biasa disebut Pasar Kuncen juga merupakan pasar yang tidak asing lagi bagi masyarakat Yogyakarta. Di pasar ini di jual bermacam-macam barang bekas dengan kualitas yang masih baik. 

Hal yang pertama kali di suguhkan jika kita menaiki tangga adalah para pedagang elektronik, terutama handphone. Kalau turun, kita akan melihat pedagang yang berjualan barang-barang antik. Lebih masuk kedalam, kita juga dapat melihat pedagang yang berjualan pakaian, batik, helm, sepatu, dan sebagainya.          

Nah, apabila berkunjung dan membeli barang di pasar ini, jangan kaget apabila harga yang ditawarkan cukup murah, dan jangan takut untuk menawar karena pasar ini memang terkenal dengan harganya yang murah.

 Sumber : Google

4. PASAR GEDONG KUNING

Pasar Gedongkuning terletak di Jl. Kusumanegara, Umbulharjo, Yogyakarta Wilayah UPT Kotagede. Pasar ini sering di sebut dengan Pasar Kotagede. Selain itu, di kalangan masyarakat sering menyebutnya juga Pasar Legi. Kenapa bisa disebut Pasar Legi?

Pasar Gedongkuning tersebut selalu buka disaat pasaran (tanggalan jawa) Legi. Dan puncak dari Pasar Gedongkuning tersebut adalah Selasa Legi. Banyak barang yang dijual di pasar ini seperti makanan, baju, hewan, elektronik, dll. Penjual berjejer-jejer sepanjang jalan kota gede. Ada yang di toko maupun di emperan saja. Meski di pasar tersebut sangat penuh dan ramai, namun sangat banyak pengunjung yang mengunjunginya.

5 komentar:

  1. Setuju klo pasar bringharjo pusat ekonominya jogja. Ak jga klo mau praktek blanja dsana. Lebih lengkap n murah(asal bisa nawar). Sayang klo malem sebagian besar uda tutup...
    NB: bukannya pasar ngasem uda pindah?

    BalasHapus
  2. @sachi: iya, Beringharjo memang lebih murah asalkan bisa nawar. Sampai malem ya? Setahu kami Pasarnya malah sudah tutup jam 5. :)
    -iya, pasar ngasem sudah pindah. Akan kami update. Terima kasih infonya. :)

    BalasHapus
  3. kog Pasar kembang gak masuk ya ?? heheh....

    hanya bercanda...

    BalasHapus
  4. @TGB A Stembayo: itu pasar kah?
    :)

    BalasHapus
  5. ada informasi lebih mendalam tentang pasar gedongkuning gak? atau fotonya?

    BalasHapus